Monday, July 13, 2020

PW RMI NU Sumut Minta Pemda Perhatikan Pondok Pesantren Di Era New Normal



Binasumut News - Medan



Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah  Nahdatul Ulama (PW RMI NU SUMUT), atau Asosiasi Pesantren NU Sumatera Utara, meminta pemerintah daerah memperhatikan Pondok Pesantren di Daerah Masing-masing terkait pelaksanaan new normal di lingkungan pesantren. Jangan Menganaktirikan Pesantren terkait Kebijakan dalam Penanganan Covid-19.

"PW RMI NU Sumut menilai Tidak ada Perhatian Pemerintah Daerah Baik Gubernur, Bupati dan Walikota terhadap Pondok Pesantren di Sumatera Utara, sehingga terkesan Pemda tidak memiliki tanggung jawab apapun terhadap pondok pesantren dan pondok pesantren hanya merupakan tanggung jawab Kementerian Agama dan Pemerintah Pusat ", Kata Julpian Harahap selaku Sek. PW RMI NU Sumut.

Dilain sisi kita bisa melihat garis besar bahwa Pondok Pesantren Menjadi Agen Perubahan di Daerah masing masing khususnya di Sumatera Utara, baik dalam Hal Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Mendidik Moral Generasi Muda dan Masyarakat serta sumbangsi Perekonomian Masyarakat di Daerah Masing masing secara Lokal baik Kab/Kota. Tapi bagaimana Perhatian Pemkab terhadap Pesantren di Daerah mereka, masih jauh dari harapan Seolah olah pondok pesantren tidak memiliki peran apapun terhadap bangsa ini.

" Dalam Keadaan Covid-19 saat ini, kami belum melihat bukti nyata bahwa adanya perhatian Pemerintah daerah terhadap Pondok Pesantren di Provinsi Sumatera Utara ini ", ujarnya

PW RMI NU Sumut meminta kepada Pemerintah daerah baik Gubernur, Bupati dan Wali Kota di Sumatera Utara ini  yang Pertama Untuk tidak memandang sebelah mata terhadap Pondok Pesantren di Sumatera Utara dan Kami juga meminta agar Pemerintah Daerah di Sumatera Utara untuk mengikut sertakan Pimpinan Pondok Pesantren dalam membuat kebijakan terkait  permasalahan antisipasi penyebaran Virus COVID-19.

"Kedua dukungan fasilitas kesehatan untuk pemenuhan pelaksanaan protokol kesehatan, seperti rapid test, hand sanitizer, akses pengobatan dan tenaga ahli kesehatan," ujarnya.


Ketiga, dukungan sarana dan fasilitas pendidikan meliputi fasilitas pembelajaran online bagi santri yang belum bisa kembali ke pesantren dan biaya pendidikan (Syahriyah/SPP dan Kitab) bagi santri yang terdampak secara ekonomi.

Oleh : Sakban Azhari Lubis

Diduga " Mark - Up ", Aparat Hukum Diminta Panggil Kades Gunung Godang Ranto Baek




Binasumut News - Panyabungan


Kejaksaan Mandailing Natal diminta agar memanggil oknum kepala desa Gunung Godang Kec. Ranto Baek Kabupaten Mandailing Natal diduga telah memark-Up kan Dana Desa TA 2018-  2019.

Dana Desa (DD) merupakan program dari Pemerintah pusat yang harus digunakan dan dimanfaatkan dengan baik serta untuk kebutuhan desa meningkatkan sarana dan prasarana atau infrastruktur bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Dana Desa pun tidak sembarangan untuk disalahgunakan, karena DD merupakan dana yang ditransfer langsung dari pusat ke desa dan tangung jawab ada di desa.

Untuk kegiatan TA 2019 Gedung Balai Desa/Balai Kemasyrakatan
Rp. 171,0 jt Gunung godang ranto baek 
Jalan Desa Rp. 138,4 jt
Gedung/Bangunan PAUD/ TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa
Rp. 161,7 jt TA 2019 , Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan/Taman Bacaan Desa/ Sanggar Belajar Milik Desa
Rp. 20,0 juta Dukungan Pendidikan bagi Siswa Miskin/Berprestasi rp 60 juta 
Rehabilitasi/Peningkatan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga (pipanisasi, dll)
Rp. 97,0 jt TA 2018 dan BumDes yang diduga tidak Transfaran.

Aktivis asal Madina ini  berharap, pengawas di utamanya penegak hukum lebih aktif dalam menindak kepala desa yang nakal dalam mempermainkan anggaran yang telah dikucurkan pemerintah. Jika tidak, katanya, cita cita membangun Indonesia dari desa seperti yang pernah diungkapkan Presiden Jokowi akan sulit tercapai.

" Tentu kita berharap kepada penegak hukum kepolisian dan kejaksaan, agar ini diseriusi biar menjadi pelajaran bagi para kades, dan segera mengusut tuntas dugaan dugaan yang terjadi ", pungkasnya.


Oleh : Sakban Azhari Lubis

Ratusan " Tanda Tangan " Warga Huta Padang UP, Meminta Kades Mundur

  Ratusan tanda tangan masyarakat desa huta padang kecamatan ulupungkut, kabupaten mandailing natal.


Binasumut News - Panyabungan


Warga masyarakat Huta Padang Kec. Ulupungkut Kab. Mandailing Natal melakukan pengumpulan ratusan " tanda tangan " atas keberatan mereka terhadap Kepala desa Huta Padang UP Rahmad Hidayat.

Pengumpulan Tanda Tangan tersebut bermaksud agar Rahmad Hidayat  selaku Kepala Desa Huta Padang Kec. Ulupungkut Kab. Mandailing Natal agar segera hengkang dari jabatannya.

Kekecewaan warga masyarakat huta padang kec ulupungkut ini diakibatkan tidak transfaran nya kepala desa soal anggaran BUM desa dan Dana Desa.

Warga menduga bahwasannya anggaran Dana Desa dan BUM desa ingin dijadikan ladang bisnis bagi kepala desa dan anggota - anggotanya, sehingga ada maksud untuk meraup keuntungan sekelompok dari ADD tersebut, guna memperkaya diri.

Sementara itu, aksi pengumpulan Tanda Tangan warga Huta Padang UP, sudah mencapai lebih dari seratus Tanda Tangan. Dan kemungkinan akan terus berlanjut.

Ditempat terpisah, saat rekan media mencoba menghubungi Kepala desa Huta Padang UP melalui via seluler. Namun sayang tidak dapat terhubung, hingga berita ini di terbitkan.









Diduga " Mark - Up ", Aparat Hukum Diminta Panggil Kades Singengu Julu





Binasumut News - Panyabungan


Inspektorat madina maupun kejaksaan panyabungan diminta agar memanggil kepala Desa Singengu Julu Kecamatan Kotanopan Kab.Mandailing Natal agar dana Desa 2019 di audit secara detil dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 72 Tentang Desa Sebagai Satu Dari Tujuh Sumber Pendapatan Desa .

Tujuan pengalokasian Dana Desa adalah meningkatkan pelayanan publik, mengentaskan kemiskinan, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan antar desa, dan memperkuat masyarkat desa  , meningkatkan perekonomian desa dengan mensejahterahkan masyarkat.

" Moralitas Kepala Desa kita sudah tidak ada lagi. Dengan Data seperti ini, diduga hal - hal seperti jadi pemasukan materi bagi Kepala Desa dan Anggota - anggotanya. Jadi cita - cita membangun desa itu terpinggirkan, sebab kepala desa sudah sibuk memperkaya diri sendiri dengan ADD ini ", kata Fian Aktivis Sumatera utara asal Madina kepada Redaksi.

Ia juga menjelaskan ada beberapa item TA 2018 dan 2019 yang perlu di audiet, seperti kegiatan : Pemeliharaan Prasarana Jalan Desa (Gorong-gorong, Selokan, Box/Slab Culvert, Drainase, Prasarana Jalan lain)
Rp. 242,5 jt Realisasi Rp. 84,9 jt
Jumlah Penyertaan Modal BUM Desa
Rp. 52,0 jt TA 2018 
Pemeliharaan Jalan Usaha Tani 405 juta 
didesa Desa Singengu Julu Kec.Kotanopan

" Tentu kita berharap kepada penegak hukum kepolisian dan kejaksaan, ini diseriusi agar jadi pelajaran, untuk kepala desa yang nakal bermain anggaran Dana Desa ", pungkasnya.


" Saya meminta kepada Kejatisu melalui Kejari Panyabungan maupun pihak Inspektorat Madina untuk mengusut tuntas dana desa tersebut, dan memanggil Kades Singengu Julu untuk di investigasi kelapangan dan di audiet secara transfaran ", cetus nya.

Oleh : Sakban Azhari Lubis

Sunday, July 12, 2020

Memperingati Hari Diabetes Nasional, Nawal Edy Mengajak Masyarakat Sumut Perbanyak Aktivitas Fisik

  Nawal edy, melalui konferensi video saat membuka acara senam online dalam rangka memperingati Hari Diabetes Nasional, Minggu (12/7), Delitua, Kab Deliserdang


Binasumut News - Deliserdang


Kasus diabetes/diabetes tipe 2 disebabkan oleh keadaan tubuh yang tidak dapat merespon insulin atau hormon pengendali gula darah. Hal itu dikarenakan kurangnya kegiatan dalam menggerakan tubuh.

" Kalau kita jarang olahraga, minimal aktif melakukan aktivitas fisik, jangan kebanyakan duduk. Semakin banyak kalori yang terbakar, bisa menurunkan kadar gula darah, resiko terkena diabetes jadi kecil ", kata Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP - PKK) Nawal Edy Rahmayadi saat membuka acara senam online dalam rangka peringatan Hari Diabetes Nasional 2020 melalui konferensi video, Minggu (12/7) dari kediamannya di Delitua Kabupaten Deli serdang.

Selain itu, Nawal Edy juga menambahkan pentingnya melakukan langkah - langkah dalam pencegahan penyakit diabetes ini datang, seperti memperhatikan keseimbangan nutrisi makanan yang dikonsumsi.

Baca juga : Kaldera Toba Ditetapkan Menjadi UNESCO Global Geopark

" Jenis makanan yang hanya lebih banyak karbohidrat, lemak, bisa membuat kolesterol tinggi. Karna itu perbanyak serat, buah dan sayuran " , Terang Nawal Edy yang juga selaku Duta Diabetes Sumut.

Sementara itu, terkait Prevalensi diabetes di Sumut, Nawal mengatakan Sumut berada pada angka 1,39%. Hasil prevalensi itu diperoleh berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI 2018.

" Kita hampir mendekati angka prevalensi nasional yakni 1,5%. Bersama - sama kita turunkan angka prevalensi ini ", ajaknya.

Disamping itu, Nawal Edy mengharapkan Senam pagi ini menjadi salah satu cara menggelorakan kembali semangat untuk berolah raga, dimana dengan melakukan senam mandiri dirumah.

" Mudah - mudahan kalau rajin olahraga, tak hanya diabetes, penyakit lain pun berkurang terkena resiko ", Ujarnya.

Pada akhir sambutannya, Nawal Edy menghimbau agar selalu disiplin melakukan protokol kesehatan. Sehingga tidak hanya diabetes , tetapi juga dapat terhindar dari covid - 19.


Editor : Firman A Parinduri











Kades Simpang Duhu Lombang Di Duga Mark - Up Anggaran BUMDES




Binasumut News - Panyabungan




Dana Bada Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Simpang Tolang Julu  Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal , sejumlah Rp 200 juta lebih diduga terindikasi dikorupsi oleh oknum kepala Desa  A M, Bumdes periode 2018 hingga 2019.

Anggaran sebanyak 200 juta lebih tersebut dipertanyakan oleh Paraktisi Hukum  M.Yusuf Lubis. Disinyalir adanya dugaan dana tersebut dikorupsi dan digunakan untuk kepentingan pribadi.

Aktivis yang juga peraktisi hukum , mengatakan penengak hukum Polres Madina maupun Kejaksaan , masyarakat telah meminta kejelasan terkait keberadaan anggaran Bumdes yang dikelola Kades Simpang Duhu Lombang.

Baca juga : PD KAMI Segera Laporkan Kades Huta Tonga AB Ke Kejatisu

" Dari sekian banyak anggaran itu, diketahui tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pengelolaan BUMDES ", kata Yusuf Lubis dalam keterangan Senin, (13/7).

Dijelaskannya, mandat Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, bahwa keberadaan lembaga Bumdes diharapkan mampu mendorong lahirnya desa dengan tata kelola yang lebih akuntabel dan transparan. 

" Kita berharap, melalui Bumdes terdorongnya masyarakat desa yang partisipatif demi membuka peluang usaha untuk peningkatan ekonomi kreatif masyarakat. Juga peningkatan pembangunan pendapatan ekonomi desa, namun lain di desa simpang duhu lombang masyarakat belum sejahtera ", tambahnya.

" Tentu kita berharap penegak Hukum kepolisian dan kejaksaan, ini diseriusi agar jadi pelajaran bagi kepala desa yang nakal ", pungkasnya.

" Untuk itu, Saya meminta kepada pihak kepolisian maupun Kejari Panyabungan untuk mengusut tuntas dana desa BUMDES Simpang Duhu Lombang tersebut dan memanggil oknum Kades ", ungkapnya.



Sakban Azhari Lubis













Saturday, July 11, 2020

( SUKA) Sosok Humanis Itu Atika Azmi Utami..!!

 



Binasumut News - Panyabungan

Sabtu, 11 juli 2020


Oleh : Sakban Azhari Lubis



Muda, energik, spirit, cerdas dan humanis (Kemanusiaan) melekat pada diri calon Wakil Bupati (Wabub) Mandailing Natal, Atika Azmi Utami. Naluri keibuannya pun juga begitu terlihat jelas ketika datang melakukan blusukan dan bersentuhan langsung dengan para warga masyarakat Mandailing Natal.

Raut wajah dan senyumannya begitu ramah ketika menyapa warga - warga masyarakat yang ada disana. Tak ada rasa keangkuhan sedikitpun yang diperlihatkan sosok Atika azmi utami, dikala ia berhadapan langsung dengan masyarakat.



Lulusan Fakultas Business School Di University OF New South Wales (UNSW) Sidney - Australia ini juga selalu mengenakan pakaian - pakaian yang begitu sederhana saat ia pergi melakukan kunjungan ke suatu daerah. Tak sedikitpun terlihat kemewahan akan penampilan Atika ketika hadir ditengah - tengah masyarakat.

Sikap merakyatnya begitu murni ia pertontonkan saat berkunjung maupun bekomunikasi dengan masyarakat. Tak ada batasan ruang dalam berkomunikasi ke masyarakat. Tak ada pula bentuk pencitraan yang dilakukannya, semua itu tulus Atika lakukan sebagai rasa cintanya pada masyarakat mandailing natal.



Sisi kemanusiaanya terpanggil guna memperbaiki kelangsungan taraf hidup masyarakat madina yang lebih baik. Dengan bekal ilmu yang di milikinya selama menimba ilmu di negeri kangguru Australia.

Baca juga : Pilkada Serentak 2020 Jangan Ada Hoax..!!

Walaupun bertahun tahun pernah tinggal di negeri kangguru Australia, tak sedikitpun beliau terpengaruh akan pengaruh budaya barat. Tentu saja beliau masih konsisten menjalankan tradisi adat budaya mandailing natal yang begitu kental pada diri Atika Azmi utami.




Putri dari bapak H Khoir ini selalu tampil seadanya. Wanita ini bukanlah tipe seorang yang suka berdandan menor sebagaimana yang terkadang ditampilkan para pejabat pejabat wanita di negeri ini. Dengan sisi kesederhanaan nya itu memancarkan aura tersendiri, inner beauty terlihat jelas dari dirinya.



  Hormat Saya


Si gelandangan politik