Showing posts with label Personal. Show all posts
Showing posts with label Personal. Show all posts

Tuesday, August 4, 2020

Generasi Muda Mandailing Diharapkan Tidak Terjebak Dalam Lingkaran Politik Partisan

 Wadih Al - Rasyid/Mahasiswa/Kader HMI Langsa


Binasumut News - Medan



GENERASI MUDA MANDAILING, SEMOGA TIDAK TERJEBAK DALAM LINGKARAN POLITIK PARTISAN
  • Oleh : Wadih Al - Rasyid 

Sedikit menilik eskalasi politik di Kabupaten Mandailing Natal menjelang Pilkada 2020, yang banyak terlibat adalah generasi muda akademisi. Generasi muda yang sedang menempuh perkuliahan atau baru menyelesaikan masa perkuliahan, atau biasanya disebut Fresh Graduate.

Dari ketiga BACALON yang masih eksis sampai hari ini, sebagian besar diantara relawannya adalah rekan-rekan mahasiswa. Bahkan dari salahsatu BACALON independen kala itu, banyak juga rekan mahasiswa di dalam barisan. Kalau kita lihat dari sisi kanan, ini jadi sebuah surplus. Artinya kita di Madina ikut menikmati " Bonus Demografi " yang di prediksi meledak pada 2035.

Melihat kondisi ini, mengingatkan kita pada kalimat "...beri aku 10 Pemuda niscaya akan kugoncangkan dunia" , tentu ungkapan ini sudah sangat familiar di telinga. Bahkan pada sebuah kesempatan Presiden RI Joko Widodo juga mengungkapkan keterlibatan generasi muda atau akrab disapa "MILENIAL" ini adalah bagian krusial dalam keterlaksanaan pembangunan dan tatanan negara. Jadi ini tentu hal positif bagi kita masyarakat Mandailing Natal.

Namun ini juga menjadi momok menakutkan, jika generasi muda berpendidikan ini hanya terlibat sebagai kaum partisan dalam praktik politik di Madina. Kita tentu berharap akademisi muda harapan bangsa ini menjadi tim pemikir, tim pemberi ide bagi setiap BACALON yang mereka dukung. Bisa kita bayangkan, betapa hebatnya Mandailing Natal kedepan jika generasi muda dengan berbagai latar pendidikan ini mengimplementasikan pengetahuan di tanah lahirnya.

Berkaca pada kejadian ini, saya jadi teringat sebuah kalimat motivasi dari tokoh muda generasi 60-an, "Kita, generasi kita, ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau..". Bukan berarti kita harus menjatuhkan atau bahkan membunuh orang-orang tua di kursi pemerintahan, tentu bukan. Kita harus memberantas mereka lewat jalan demokrasi. Hal inipun akan segera terwujud dalam waktu dekat jika dilihat dari pemilu 2019 dimana sebanyak 21% dari calon legislatif adalah golongan umur 21-35 tahun. Periode 2024 tentu akan lebih besar jika kita mampu menjaga ritme generasi ini.

Sejak perhelatan pemilu 2019 pula, kondisi negara gaduh dan perdebatan dimana-mana. Ini tentu tantangan berat bagi generasi muda atau kaum Milenial dengan situasi politik yang terpolarisasi isu yang luar biasa seperti isu agama, sosial budaya, suku, ras, etnik hingga ekonomi yang mulai menjalar ke daerah-daerah. Jadi sangat disayangkan jika generasi ini tak mampu menghadang isu seperti ini di Madina. Bagaimana generasi ini agar tidak terbawa arus polarisasi tersebut dan lebih tertarik untuk peduli terhadap isu-isu yang lebih fundamental seperti Pemerataan Pembangunan, Pemerataan Ekonomi,   hingga Pendidikan yang masih tertinggal.

Lalu siapkah generasi ini bertanggung jawab menjadi bagian dari solusi atas segala permasalahan bangsa ini ?

Wednesday, July 22, 2020

Bamsoet Desak Kementrian ATR Selesaikan Konflik Agraria Di Deliserdang

  Bambang Soesatyo Ketua MPR RI



Binasumut News - Jakarta



Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendesak Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) mencabut izin perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 171/2009 yang diberikan kepada PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) untuk menguasai lahan seluas 854,26 hektar. Penerbitan HGU tersebut telah menyebabkan konflik agraria antara PTPN II dengan masyarakat petani di Desa Simalingkar A, Desa Durin Tunggal, dan Desa Namu Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Kementerian ATR juga harus menyelesaikan konflik agraria seluas 557 hektar antara PTPN II dengan masyarakat petani di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kedua konflik agraria yang telah berlangsung sejak tahun 1975-an ini harus segera diselesaikan. Sangat ironis, menjelang 75 tahun kemerdekaan, bangsa Indonesia masih dihadapi konflik agraria antara negara dengan rakyat,” ujar Bamsoet saat menerima perwakilan Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB), di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (21/7/20).

Para petani yang hadir antara lain Aris Wiyono, Sura Sembiring, Jasa Surbakti, Sulaeman Wardana, Yudi, Musliadi, Ronal Sihombing, Pendi Surbakti, Agnes Irianta, dan Tenang Sembiring. Mereka sudah hampir satu bulan berjalan kaki dari Deli Serdang, Sumatera Utara menuju Jakarta untuk mencari keadilan. 171 petani lainnya masih dalam perjalanan, saat ini sedang berisitirahat di Pekanbaru, Riau.




Mantan Ketua DPR RI ini mengungkapkan, dari laporan yang disampaikan SPSB dan STMB diketahui bahwa tanah pertanian yang menjadi sumber konflik agraria tersebut, pada masa pra kemerdekaan Indonesia awalnya dikuasi orang-orang Belanda melalui mascapai Deli Kuntur. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945 menyebabkan orang-orang Belanda pergi, masyarakat kemudian mengambil alih untuk tempat tinggal dan bertani.

Presiden Soekarno melalui UU Pokok Agraria No. 5/1960 mengambil alih aset-aset yang dikuasi Belanda untuk kemakmuran rakyat. Tahun 1975, pemerintahan Orde Baru melalui Badan Pertanahan Nasional dan Menteri Dalam Negeri mengeluarkan SK untuk PTPN II (saat itu bernama PTPN IX) untuk mengelola lahan pertanian tersebut. Dari situlah awal mula terjadinya konflik agraria negara dengan masyarakat.

Baca juga : Ketua MPR RI Bamsoet : Manfaatkan Sistem AEoI Untuk Deteksi Aset Koruptor

“Saat ini pemerintah provinsi Sumatera Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi menjadi leading sector yang menangani konflik agraria tersebut. DPR RI dan pemerintah pusat juga harus turun tangan, karena masalah yang dihadapi tak mudah, namun juga tak sulit. Kuncinya dibutuhkan keberpihakan terhadap rakyat,” jelas Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI yang menangani masalah Hukum, HAM, dan Keamanan ini juga mendorong Kepolisian untuk menangani konflik agraria ini secara persuasif. Jangan sampai ada kesan aparat menggunakan kekerasan untuk mengusir rakyat dari lahan dan rumah yang selama ini telah mereka tempati. 


“Komisi II DPR RI harus segera memanggil Kementerian ATR, sementara Komisi VI DPR RI memanggil Kementerian BUMN dan PTPN II. Sehingga berbagai sengkarut konflik agraria tersebut bisa segara diselesaikan. Apalagi Presiden Joko Widodo sejak awal periode pemerintahannya di tahun 2014 sudah menggelorakan Reformasi Agraria dengan memberikan sertifikat lahan secara gratis untuk rakyat,” pungkas Bamsoet.


Sumber : Bambang Soesatyo
               
                  Bambangsoesatyo.info

Wednesday, July 15, 2020

Atika Azmi Utami Pilihan Ideal Semua Kalangan

  Atika Azmi Utami Nasution, Calon Wakil Bupati Mandailing Natal


Binasumut News - Panyabungan

  •  Sebelum saya masuk mengenai judul, izinkan saya menjelaskan maksud akan tulisan saya ini, dimana saya menulis ini semata mata hanya karna atas pandangan kacamata saya. Tidak ada sedikitpun paksaan atau pun tekanan dari pihak lain, begitupun tidak ada ikatan kepentingan politik ataupun MOU, serta tidak ada menjadi bagian Tim pemenangan. Ini murni dari akal dan fikiran saya akan suatu figur. Saya hanyalah si gelandangan politik.
  •  


* Atika Azmi Utami, Pilihan Ideal Untuk Semua Kalangan


Oleh : Sakban Azhari Lubis



Kemunculan figur seorang Atika Azmi Utami  belakangan ini menjadi buah bibir di tengah - tengah masyarakat Mandailing Natal (Madina).

Karena sosok nya yang humanis, energik, dan smart itu menjadikannya ibarat sebuah magnet yang dapat menarik perhatian banyak kalangan.

Dengan pemahaman ilmu bisnis dan keuangan yang diemban nya selama menimba ilmu dinegeri Kangguru Australia, Atika seperti tonggak harapan baru membawa perubahan itu.

Tak sedikit dari kalangan milennial dan lainnya memuji akan kecekatan dan ketangkasan atika dalam memberikan penjelasan kala berkomunikasi dengan masyarakat.

Baik itu komunikasi lewat event maupun komunikasi ketika saat ia melakukan blusukan.

Wanita yang gemar memakai hijab ini pun kerap menampilkan gaya kepemimpinan yang milennial.

Perlu kita ketahui, gaya kepemimpinan di era milennial merupakan jawaban atas tantangan yang dihadapi para pimpinan saat ini.

Tantangan tersebut pada hakikatnya sudah sangat sering menjadi bahan perbincangan bahkan telah menjadi isu penting bagi kelangsungan hidup sebuah korporasi.

Wajar rasanya dengan bekal ilmu Bisnis dan keuangan yang di embannya selama mengabdi di University Of New South Wales, besar harapan, nantinya Atika mampu menjawab tantangan itu.

Ia sungguh figur yang ideal dan pantas rasanya mengisi bakal calon di pilkada madina, dengan bidang yang dimiliki nya itu.

Dalam menentukan kriteria pemimpin yang ideal, masing-masing orang bisa berbeda pendapat satu sama lain, termasuk menurut generasi milenial dan lainnya.

Baca juga : (Suka) Sosok Humanis Itu Atika Azmi Utami

Idealnya, sosok pemimpin bagi generasi milenial dan lainnya adalah harus bisa mengikuti perkembangan zaman.

Putri dari bapak H Khoir ini memang menampilkan sosok kepemimpinan yang mengikuti akan perkembangan zaman itu sendiri, dimana Atika selalu optimis dengan konsep konsep inovatif yang diterapkannya diyakini dapat membawa perubahan untuk melangkah ke zona nyaman.

Wanita kelahiran kotanopan ini juga memiliki rasa optimisme besar akan arah kedepannya atau seorang sosok figur yang visioner.

Dimana sosok yang visioner mampu dengan jelas merumuskan tujuan yang hendak dicapai terutama untuk lima tahun kedepan. 

Sosok yang visioner inilah yang juga harus mampu memetakan suatu permasalahan di masa depan dan selalu memberikan rasa optimisme.

Atika juga mengedepankan suatu kemajuan akan tekhnologi. Dimana dalam era tekhnologi saat ini jelas sangat perlu untuk dimanfaatkan, misalnya saja bisa menghemat biaya APBD untuk perbelanjaan pengadaan, membuat rapat virtual, bisa membuat saran komunikasi lewat online, menciptakan sistem satu data yang akurat, atau pun nantinya menciptakan sistem pemerintahan yang berbasis elektronic.

Bahkan juga Atika dalam cuitannya di sosmed ingin melahirkan atlet - atlet dalam memanfaatkan kemajuan tekhnologi sekarang ini.

Sisi kebersamaan juga tampak dari diri Atika, wajar saja kalau banyak dari kalangan milennial di madina yang mengidolakannya, sebab rasa kebersamaan ini sangat banyak disukai generasi milennial, dimana itu mereka bisa berekspresi, berbicara, serta ada yang mengakomodasi ide idenya.

Dari sisi kebersamaan yang terlihat dari figur Atika Utami inilah Ia mampu menanamkan rasa kebersamaan, mengoptimalkan peran, dan menyadarkan setiap orang untuk saling bekerja sama dengan menghasilkan kinerja terbaik. 

Adanya media sosial yang populer saat ini, bisa menjadi ruang komunikasi yang efektif dalam membangun pendekatan kolaboratif terutama terhadap generasi milenial.

Selain itu juga, ketangkasan yang dimiliki Atika Azmi Utami memang sangat diperlukan untuk ke arah perubahan nantinya, dimana Sosok seperti ini biasanya mampu beradaptasi dengan cepat, selalu menambah wawasan baru, dan memiliki banyak solusi ketika menghadapi tantangan. 

Sosok Pemimpin yang tangkas pastinya akan mampu menjaga kualitas pembangunan, meski harus berubah dengan cepat akibat tuntutan dari luar, sehingga dengan itu tidak akan ketinggalan dalam persaingan global.

Atika juga diketahui sebagai anak yang patuh terhadap orang tua nya, itu diketahui setelah curhatannya di sosial media mengenai tawaran 3 (Tiga) perusahaan asing yang ia tolak. Dan tetap pada pendiriannya untuk pulang mengabdi dan merawat kedua orang tuanya.

Dengan sikapnya yang patuh terhadap orang tua, pantas rasanya figur seorang Atika menjadi pilihan yang ideal yang dapat dipercaya.

Sebab dengan sikapnya itu pastinya ia mampu menjalankan nilai-nilai, prinsip, moral dan etika yang ia miliki sebagai dirinya sendiri, bukan imitasi atau meniru orang lain.

Kehadiran Atika Azmi Utami dalam pilkada di Mandailing Natal (Madina) juga merupakan suatu kemajuan tersendiri bagi kaum perempuan. Dimana Atika menjadi emansipasi wanita Pertama yang maju di perpilkadaan Madina.

Bukan itu saja, Atika Azmi Utami juga menulis tinta sejarah baru atas perpilkadaan Madina dengan kehadirannya sebagai Bakal Calon selama 2 (Dua) dasawarsa Kabupaten Mandailing Natal berdiri.

Dengan Adanya Atika Azmi Utami sebagai sejarah baru bakal calon di Pilkada Madina, semoga saja harapan baru itu pun tiba dan menjadi warna baru dalam menuju kemakmuran.

   
  Hormat saya,


Si gelandangan politik





























































Tuesday, July 14, 2020

Datang Dan Lalu Akan Pergi, Sampai Ketemu Lagi Dilain Hari

 
Mahasiwa/Mahasiswi Poltekes Kemenkes Fak Farmasi jalan Air langga No 20, medan.


Oleh : Agustina Sarumaha Amd.farm



  • Datang Dan Lalu Akan Pergi, Sampai Jumpa Di Lain Hari  


Sepertinya itu yang dapat aku katakan, mengingat sebentar lagi aku dan teman temanku akan dihadapkan dengan jubah wisuda ku. Jubah dimana sangat di idam - idamkan setiap mahasiswa/mahasiswi tentunya di seluruh penjuru negeri. Tak terasa moment itu pun akan segera tiba.

Sepertinya baru kemarin aku bercanda dan bergurau dengan mereka, tapi semua itu dengan cepat nya akan berakhir. 

Keakraban yang diemban selama mengabdi di tempat itu pun perlahan pasti akan berlalu. 

Mungkin hanya imajinasi yang terlintas saja sebagai jembatan mengingat kembali akan semua kenangan manis yang pernah ku lalui bersama teman teman ku selama mengabdi di tempat itu.

Canda tawa mereka akan menjadi sebuah kerinduan yang mendalam bagi diriku.

Tak dapat terbantahkan bagi diriku, semua itu memang harus berlalu.

Waktu adalah wasit akan semua moment moment itu.

Aku hanya bisa bersyukur pada sang pencipta, dimana aku terpilih menjadi bagian histori ini, aku bersyukur diperkenalkan dengan mereka semua.

Tak lupa ku ucapkan terima kasih buat orang yang memperkenalkan ku akan tempat itu,

Terima kasih ku ucapkan pada para dosen - dosen ku semua yang telah membimbingku.

Terima kasih akan ilmu yang sudah kalian ajarkan, tanpa kalian aku takkan bisa meraih semua ini.

Terima kasih ku ucapkan buat teman temanku semua atas ketulusan kalian menerima diriku sebagai teman dalam kehidupan kalian.

Dan ter khusus buat keluarga kecilku, ku ucapkan Terima kasih yang sebesar - besarnya buat kalian suamiku dan si kembarku yang tercinta.
Dimana selalu mensuport ku penuh selama pendidikan ku. 

Tak banyak waktu ku bagi untuk kalian, hanya ke egoisan yang terpampang dengan balutan pendidikanku ini yang hadir menerpa kalian.

Kini, usai sudah atas semua perjalanan yang kulalui sepanjang aku menjadi mahasiswi ditempat yang berbahagia ini. 

Dan semua itu akan kujadikan kenangan tersendiri bagi kehidupanku.

Tak ada yang bisa aku berikan, hanya doa yang dapat aku panjatkan, semoga kita semua dalam lindungan yang maha kuasa. Dan dilimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita semua, aamiin yaa Rabb...


Hormat saya


Agustina Sarumaha, Amd.farm




Saturday, July 11, 2020

( SUKA) Sosok Humanis Itu Atika Azmi Utami..!!

 



Binasumut News - Panyabungan

Sabtu, 11 juli 2020


Oleh : Sakban Azhari Lubis



Muda, energik, spirit, cerdas dan humanis (Kemanusiaan) melekat pada diri calon Wakil Bupati (Wabub) Mandailing Natal, Atika Azmi Utami. Naluri keibuannya pun juga begitu terlihat jelas ketika datang melakukan blusukan dan bersentuhan langsung dengan para warga masyarakat Mandailing Natal.

Raut wajah dan senyumannya begitu ramah ketika menyapa warga - warga masyarakat yang ada disana. Tak ada rasa keangkuhan sedikitpun yang diperlihatkan sosok Atika azmi utami, dikala ia berhadapan langsung dengan masyarakat.



Lulusan Fakultas Business School Di University OF New South Wales (UNSW) Sidney - Australia ini juga selalu mengenakan pakaian - pakaian yang begitu sederhana saat ia pergi melakukan kunjungan ke suatu daerah. Tak sedikitpun terlihat kemewahan akan penampilan Atika ketika hadir ditengah - tengah masyarakat.

Sikap merakyatnya begitu murni ia pertontonkan saat berkunjung maupun bekomunikasi dengan masyarakat. Tak ada batasan ruang dalam berkomunikasi ke masyarakat. Tak ada pula bentuk pencitraan yang dilakukannya, semua itu tulus Atika lakukan sebagai rasa cintanya pada masyarakat mandailing natal.



Sisi kemanusiaanya terpanggil guna memperbaiki kelangsungan taraf hidup masyarakat madina yang lebih baik. Dengan bekal ilmu yang di milikinya selama menimba ilmu di negeri kangguru Australia.

Baca juga : Pilkada Serentak 2020 Jangan Ada Hoax..!!

Walaupun bertahun tahun pernah tinggal di negeri kangguru Australia, tak sedikitpun beliau terpengaruh akan pengaruh budaya barat. Tentu saja beliau masih konsisten menjalankan tradisi adat budaya mandailing natal yang begitu kental pada diri Atika Azmi utami.




Putri dari bapak H Khoir ini selalu tampil seadanya. Wanita ini bukanlah tipe seorang yang suka berdandan menor sebagaimana yang terkadang ditampilkan para pejabat pejabat wanita di negeri ini. Dengan sisi kesederhanaan nya itu memancarkan aura tersendiri, inner beauty terlihat jelas dari dirinya.



  Hormat Saya


Si gelandangan politik











Friday, July 3, 2020

Pilkada Serentak 2020 Jangan Ada Hoax...!!

  Sakban Azhari lubis, jurnalis/aktivis/tokoh pemuda


Oleh : Sakban Azhari Lubis



Binasumut News - Panyabungan


Pelaksanaan Pilkada serentak tinggal beberapa bulan saja. Semua pihak harus mendukung Pilkada 2020 ini bebas tanpa hoax agar pesta demokrasi tersebut berjalan lancar sebagai wujud kematangan demokrasi masyarakat.

Pesta Demokrasi kembali akan digelar masyarakat Indonesia di beberapa wilayah pada tahun 2020 ini. Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada bakal berlangsung pada 09 Desember mendatang, Seperti Yang sudah disepakati oleh PEMERINTAH, KPU, dan DPR. Dimana Kesepakatan itu muncul dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI bersama Kementrian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum (KPU), BAWASLU dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu), Pada bulan Mei yang lalu.

Moment tersebut sangat penting karena rakyat akan memilih pemimpin amanah yang mampu membawa daerahnya menjadi lebih baik dan lebih maju. Oleh sebab itu, sudah seharusnya Pilkada Serentak 2020 didukung seluruh element masyarakat agar terselenggara dengan aman, lancar dan bebas dari hoax untuk menciptakan demokrasi yang berkualitas.

Tidak dapat dipungkiri bahwa penyelenggaraan Pilkada selalu diwarnai perbedaan pendapat dan pilihan serta fenomena terkait hoax atau berita bohong yang menyerang pasangan peserta Pilkada beserta timnya. Meningkatnya peredaran hoax makin terasa setelah adanya media sosial (medsos) seperti Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp dan lainnya karena memiliki jangkauan yang lebih luas dan mudah dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat.

Pilkada 2020 harus dijaga agar berlangsung damai, bermartabat, dan demokratis. Hal tersebut pernah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dirinya juga mengingatkan  agar dalam Pilkada 2020 tak ada lagi politik SARA, hoax dan ujaran kebencian, saling memfitnah atau menghujat.

Baca juga : JPPR Madina Audensi Ke Bawaslu

Menurut KPU sendiri, pentingnya dialog dengan pakar dan instansi terkait seperti Kementerian Kominfo, Cyber Crime Mabes Polri, dan NGO untuk mengurangi hoax beserta dampaknya di masyarakat, karena jika hoax masih terpelihara, bukan tidak mungkin, hoax juga akan muncul saat Pilkada 2020 dan menimbulkan konflik antar masyarakat serta dikhawatirkan akan menjadi konflik horizontal yang besar.

Publik dunia maya diharapkan agar tidak membuat, apalagi turut menyebarkan konten-konten negatif karena selain berpotensi menciptakan konflik, kebencian dan keresahan, tindakan tersebut juga merupakan tindak pidana yang diancam dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Sementara itu, para pasangan calon peserta Pilkada beserta pendukungnya diharapkan agar dapat menciptakan kompetisi yang sehat dan menjauhi hoax untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas keamanan di daerah. Rakyat ingin mendengar gagasan-gagasan yang inovatif dan bakal mampu direalisasikan demi kesejahteraan dan pembangunan di daerah.

Demokrasi di Indonesia diuji. Pemerintah pada dasarnya, menghargai kebebasan berpendapat setiap individu demi mewujudkan demokrasi di Tanah Air ini. Namun, jangan sampai demokrasi yang sehat dicederai oleh semburan hoax dan provokasi untuk mencapai keinginan demi kepentingan pihak tertentu dan merugikan pihak lainnya serta merusak kedaulatan bangsa Indonesia. Rasa persaudaraan, solidaritas, toleransi dan cinta akan keutuhan NKRI harus menjadi bagian dari setiap warga negara dalam menjalankan hidup bermasyarakat di tanah air.


Mari mewujudkan Pilkada Serentak 2020 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil . Pilkada yang memiliki kualitas dan damai tanpa hoax. Apa lagi Kabupaten Mandailing Natal ini, yang Kita ketahui bersama sebagai Negeri Beradat Taat Beribadat. Jangan sampai kita permalukan, Hanya demi sebuah Jabatan.



Hormat Saya,


Si Gelandangan Politik

Monday, June 22, 2020

Dongeng Si Marketing Balon



Binasumut News - Medan


* Menjelang Pesta Demokrasi *

" B A L O N "

 Hari itu, ada seorang bocah pergi bersama ibunya hendak  bergegas ke sebuah pasar, Dimana di areal pasar itu di dominasi oleh para penjual penjual " BALON ".

Balon balon yang diperjualkan di areal pasar itu berupa rupa warna nya. Ada yang hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru. Sungguh Sangat menarik sekali jika dipandang oleh kedua bola mata akan warna warna balon tersebut, sehingga balon balon tersebut bisa menjadi perhatian semua orang yang berada di kawasan itu, termasuk si ibu dan bocahnya tadi yang memang sudah berada di areal pasar itu.

Lalu si Ibu dan bocahnya pun perlahan lahan menghentakkan kaki mereka berjalan di kawasan pasar sambil menolehkan mata mereka ke kanan dan kiri melihat para para penjual Balon yang ada di pasar itu.

Sampai seketika, ayunan langkah kaki si ibu dan bocahnya pun dengan terpaksa terhenti dihadapan salah satu penjual Balon. Dimana salah satu penjual Balon yang ada di areal pasar itu seperti mampu memikat orang orang yang berada disana termasuk ibu dan bocahnya itu.

Dengan nada suara yang merdu dibarengi kosa kata yang begitu pasih, penjual Balon itu menjadi pusat perhatian orang orang dipasar itu. 

Dengan kemahiran olah vocalnya itu, Lantas si penjual Balon itu pun memperkenalkan Balon Balon yang ada pada nya itu kehadapan orang orang yang berada di areal pasar dengan begitu sangat ambisius, sehingga begitu percaya dirinya ia dalam menjelaskan akan kualitas Balon yang dimilikinya itu. seolah olah hanya Balon yang ada pada nya lah yang memiliki kualitas Balon yang paling unggul,  diantara para penjual balon lainnya yang ada di areal pasar itu.

Lalu, dengan ambisi dan percaya diri yang tinggi, tertujulah penjual balon itu kepada si ibu dan bocahnya dengan menghampiri mereka.

" Ambillah balon saya ini, tidakkan ibu temui balon berkualitas seperti yang saya miliki ini di pasar ini. Percayalah, bocah anda ini pasti akan senang ketika memilikinya, sebab cuma Balon saya yang punya kualitas mampu TERBANG melayang." Katanya

Si ibu pun lantas membalas semua ucapan yang penjual itu sampaikan kepada dirinya, dan berkata, " saya dan bocah saya bukan pertama sekali membeli sejenis Balon, hampir semua warna Balon pernah saya beli. Namun, tak satupun sesuai seperti perkataan mereka akan kualitas Balonnya. Kebanyakan para penjual yang saya amati itu persis seperti anda ini, Mengaku ngaku kalau kualitas produk nya lah yang paling bagus. Apa lagi anda tadi mengatakan bahwasannya Balon yang anda miliki ini dapat TERBANG melayang. Bagaimana mungkin," ucap si ibu

Mendengar perkataan si ibu tadi, penjual itu pun kembali dengan terus mencoba meyakinkan si ibu, agar percaya akan kualitas Balon yang dimiliki nya benar seperti penyampaian nya.

" percayalah bu, ini tidak seperti yang ibu bayangkan, penjual Balon yang sebelumnya pernah ibu temui tidaklah sama dengan seperti yang saya punya. Balon saya ini memang benar benar bisa terbang, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, jadi percayalah," ungkap nya.

Dengan tatapan yang sinis tampak terlihat dari raut wajah si ibu, dia tetap tak yakin dan percaya akan penyampaian si penjual Balon itu, dikarenakan mungkin akibat dirinya tak pernah kunjung menemui sesuai dengan harapannya itu.

" maaf sebelummnya, untuk membuat saya bisa percaya akan kualitas Balon yang anda sampaikan itu bisa TERBANG, seperti yang anda sampaikan sebelumnya, dan bisa membuat saya benar benar yakin dan percaya bahwasannya kualitas BALON anda seperti yang memang anda sampaikan, saya mau anda berani memberikan Jaminan sebuah GARANSI kepada saya," jawab si ibu.

Lantas, ketika mendengar perkataan si ibu tadi, si penjual itu pun hanya bisa terdiam tanpa sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya, mulutnya bagaikan terkunci, si penjual tersebut merasa kebingungan akan semua penjelasan yang telah disampaikan si ibu tadi, sehingga sipenjual tersebut hanya mampu melemparkan sebuah senyuman kecil kepada si ibu dan bocahnya.

Dengan seketika, karena melihat tidak adanya gelagat untuk menjawab atas semua perkataan yang si ibu lontarkan, maka secara perlahan lahan si ibu dan bocahnya pun bergegas melangkahkan ayunan kaki mereka pergi meninggalkan si penjual Balon.

Sekian....!!


Firman Arkhan Parinduri.

Tuesday, June 9, 2020

Stop..!! Menyalahkan Teman

Binasumut News - Medan

Dalam berkehidupan didunia ini, manusia tak lepas dari yang namanya pergaulan. Didalam pergaulan sudah pasti tentunya memiliki banyak teman yang pastinya bermacam macam karakter maupun usianya.

   Foto : Bina sumut

Dikalangan anak muda sendiri, banyak diantara mereka yang mudah terjebak didalam sebuah pergaulannya. Tak sedikit diantara mereka yang terlibat kedalam dunia narkoba, jambret, curas (pencurian dan kekerasan ) dll. Itu disebabkan masih labilnya pola fikir mereka menghadapi situasi akan pergaulannya sendiri, yang cenderung mudah menjerumuskan diri mereka ke dunia yang hitam.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali peranan peranan dari orang tua ini akan gerak tumbuh kembang nya anak anak mereka, dimana dengan dimulai sejak usia dini, hingga anak itu tumbuh menjadi sosok remaja. Intinya, Peranan orang tua sangat dipentingkan atas pengawasan terhadap anaknya. Dimana para orang tua dituntut dan bertanggung jawab penuh atas pembentukan pola tingkah laku anaknya. Sebab dengan pola tingkah laku yang baik itu akan membuat sianak tidak mudah untuk terjerumus atas pergaulan yang salah.

Dengan begitu sangat jelas sekali besarnya pengaruh orang tua atas karakter anaknya ini, dimana para orang tua harus bijak dan extra akan hal ini sebisa mungkin, untuk menghindari hal hal yang tak diinginkan semua orang tua. Sebab, pengaruh atau tidak nya si anak, dalam situasi pergaulannya, itu semua bergantung pada si anak.

Bagaimanapun, teman dalam pergaulan yang mau mencoba coba merusak mental dan tingkah laku temannya untuk melakukan aktivitas yang negatif, tidak akan mudah terpengaruh jika temannya itu sudah mendapatkan didikan yang layak dari orang tua dan keluarganya. Dan orang orang yang mampu tidak mudah nya terperangaruh akan hal yang demikian, itulah orang orang yang sudah termasuk berani memerdekakan dirinya, tidak lagi terjajah akan belenggu belenggu dunia yang hitam. 

Untuk itu, janganlah kita terlalu berlebihan menyalahkan teman sepergaulannya itu, yang mungkin dapat menjerumuskannya. Sebab, teman sepergaulannya ibaratkan sebuah penguji akan seberapa hebat kualitas anak anak anda, untuk mudah dan tidak nya terjerumus dari hasutan hasutan teman temanya.

   Sumber : suara islam

Sunday, March 24, 2019

Sukseskan pemilu 2019 dengan jujur dan adil

Binasumut News - Medan, 24/3/2019

PEMILU Serentak tidak beberapa minggu lagi akan dilaksanakan, dimana didalam pemilu serentak kali ini sangat berbeda dengan pemilu pemilu sebelumnya. Dimana dalam pemilu serentak kali ini masyarakat
akan dihadapkan dengan cara memilih langsung secara serentak pemilihan capres dan cawapres bersamaan dengan Legislatif (DPRD kab/kota, DPRD Provinsi, DPR RI) dan DPD.

Baru baru ini Salah satu pemuda milennial di Sumut mengajak segenap elemen masyarakat yang ada di sumatera utara untuk sama sama menciptakan pemilu serentak tahun ini yang jatuh pada tanggal 17 april 2019 mendatang. Dengan suasana yang harmonis, aman, bermartabat, jujur dan adil.

Selain dari pada itu, ia juga meminta agar masyarakat melepaskan segala perbedaan pandangan politik. Dimana diketahui fanatisme masyarakat sangat tinggi mengenai pemilu serentak tahun ini, sehingga dengan ke fanatismean itu menurut nya ditakutkan akan menimbulkan SARA.

" Marilah kita sama sama menyambut pemilu serentak tahun ini dengan rasa harmonis, bermartabat, jujur, dan adil. Dimana pemilu tahun ini merupakan suatu torehan sejarah  bagi bangsa kita, akan diselenggarakannya Pemilu Serentak  yang pertama kali kita gelar. Untuk itu, jangan sampai kita nodai sejarah pesta demokrasi ini, sebaiknya mari kita berpangku tangan menyambut pesta demokrasi ini dengan kekeluargaan sehingga tercipta pemilu yang harmonis, bermartabat, jujur dan adil. Ayo kita kawal pemilu serentak 17 april 2019 nnti bersama sama," cetusnya.