Monday, June 22, 2020

Dongeng Si Marketing Balon



Binasumut News - Medan


* Menjelang Pesta Demokrasi *

" B A L O N "

 Hari itu, ada seorang bocah pergi bersama ibunya hendak  bergegas ke sebuah pasar, Dimana di areal pasar itu di dominasi oleh para penjual penjual " BALON ".

Balon balon yang diperjualkan di areal pasar itu berupa rupa warna nya. Ada yang hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru. Sungguh Sangat menarik sekali jika dipandang oleh kedua bola mata akan warna warna balon tersebut, sehingga balon balon tersebut bisa menjadi perhatian semua orang yang berada di kawasan itu, termasuk si ibu dan bocahnya tadi yang memang sudah berada di areal pasar itu.

Lalu si Ibu dan bocahnya pun perlahan lahan menghentakkan kaki mereka berjalan di kawasan pasar sambil menolehkan mata mereka ke kanan dan kiri melihat para para penjual Balon yang ada di pasar itu.

Sampai seketika, ayunan langkah kaki si ibu dan bocahnya pun dengan terpaksa terhenti dihadapan salah satu penjual Balon. Dimana salah satu penjual Balon yang ada di areal pasar itu seperti mampu memikat orang orang yang berada disana termasuk ibu dan bocahnya itu.

Dengan nada suara yang merdu dibarengi kosa kata yang begitu pasih, penjual Balon itu menjadi pusat perhatian orang orang dipasar itu. 

Dengan kemahiran olah vocalnya itu, Lantas si penjual Balon itu pun memperkenalkan Balon Balon yang ada pada nya itu kehadapan orang orang yang berada di areal pasar dengan begitu sangat ambisius, sehingga begitu percaya dirinya ia dalam menjelaskan akan kualitas Balon yang dimilikinya itu. seolah olah hanya Balon yang ada pada nya lah yang memiliki kualitas Balon yang paling unggul,  diantara para penjual balon lainnya yang ada di areal pasar itu.

Lalu, dengan ambisi dan percaya diri yang tinggi, tertujulah penjual balon itu kepada si ibu dan bocahnya dengan menghampiri mereka.

" Ambillah balon saya ini, tidakkan ibu temui balon berkualitas seperti yang saya miliki ini di pasar ini. Percayalah, bocah anda ini pasti akan senang ketika memilikinya, sebab cuma Balon saya yang punya kualitas mampu TERBANG melayang." Katanya

Si ibu pun lantas membalas semua ucapan yang penjual itu sampaikan kepada dirinya, dan berkata, " saya dan bocah saya bukan pertama sekali membeli sejenis Balon, hampir semua warna Balon pernah saya beli. Namun, tak satupun sesuai seperti perkataan mereka akan kualitas Balonnya. Kebanyakan para penjual yang saya amati itu persis seperti anda ini, Mengaku ngaku kalau kualitas produk nya lah yang paling bagus. Apa lagi anda tadi mengatakan bahwasannya Balon yang anda miliki ini dapat TERBANG melayang. Bagaimana mungkin," ucap si ibu

Mendengar perkataan si ibu tadi, penjual itu pun kembali dengan terus mencoba meyakinkan si ibu, agar percaya akan kualitas Balon yang dimiliki nya benar seperti penyampaian nya.

" percayalah bu, ini tidak seperti yang ibu bayangkan, penjual Balon yang sebelumnya pernah ibu temui tidaklah sama dengan seperti yang saya punya. Balon saya ini memang benar benar bisa terbang, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, jadi percayalah," ungkap nya.

Dengan tatapan yang sinis tampak terlihat dari raut wajah si ibu, dia tetap tak yakin dan percaya akan penyampaian si penjual Balon itu, dikarenakan mungkin akibat dirinya tak pernah kunjung menemui sesuai dengan harapannya itu.

" maaf sebelummnya, untuk membuat saya bisa percaya akan kualitas Balon yang anda sampaikan itu bisa TERBANG, seperti yang anda sampaikan sebelumnya, dan bisa membuat saya benar benar yakin dan percaya bahwasannya kualitas BALON anda seperti yang memang anda sampaikan, saya mau anda berani memberikan Jaminan sebuah GARANSI kepada saya," jawab si ibu.

Lantas, ketika mendengar perkataan si ibu tadi, si penjual itu pun hanya bisa terdiam tanpa sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya, mulutnya bagaikan terkunci, si penjual tersebut merasa kebingungan akan semua penjelasan yang telah disampaikan si ibu tadi, sehingga sipenjual tersebut hanya mampu melemparkan sebuah senyuman kecil kepada si ibu dan bocahnya.

Dengan seketika, karena melihat tidak adanya gelagat untuk menjawab atas semua perkataan yang si ibu lontarkan, maka secara perlahan lahan si ibu dan bocahnya pun bergegas melangkahkan ayunan kaki mereka pergi meninggalkan si penjual Balon.

Sekian....!!


Firman Arkhan Parinduri.

0 comments:

Post a Comment